Tulisan Teorum 2 pertemuan minggu ke-4
Sejarah Lionel Andres Messi
Lionel Andres Messi atau yang lebih dikenal sebagai Lionel Messi
merupakan striker Barcelona dan Timnas Argentina. Ia memiliki julukan
diantaranya Si Kutu alias La Pulga, El Messiah (Penyelamat) dan King
Leo. Julukan Si Kutu sendiri diperoleh Messi dari kakaknya, Rodrigo. Hal
ini karena postur tubuh Messi yang lebih kecil daripada kawan-kawannya.
Meski begitu, kelihaiannya bermain bola mengantarkan Barcelona sebagai
salah satu tim terkuat di La Liga.
Namun sebelum terkenal seperti saat ini, Messi tumbuh bersama kedua
kakak laki-laki (Rodrigo dan Matias) serta seorang adik perempuan
(Maria Sol). Anak laki-laki ketiga dari pasangan pekerja pabrik baja dan
pembantu rumah tangga (Jorge Horacio Messi dan Celia Maria) ini
dilahirkan di Rosario, Santa Fe Province, Argentina, 24 Juni 1987.
Pengalaman sepakbola didapatkan pemain berusia 26 tahun ini sejak ia
baru berusia 5 tahun. Pada usia yang masih sangat muda tersebut, Messi
kecil telah bermain untuk sebuah klub bola asuhan ayahnya, Grandiola.
Menghabiskan 3 tahun bermain dengan skuad Grandiola, Messi memutuskan
pindah ke Newell's Old Boys di usianya yang ke-8.
Tumbuh dan berkembang sebagai anak yang lincah dan gemar bermain bola, lawan berat Cristiano Ronaldo
ini didiagnosa mengalami kekurangan hormon pertumbuhan di usianya yang
ke-11 tahun. Keuangan keluarga yang buruk membuat orangtua Messi tidak
bisa membayar biaya keperluan terapi hormon sebesar 500 ribu
poundsterling (9 miliar) setiap bulan. Untuk itu sang ayah mencari klub
sepakbola yang dapat membiayai pengobatan putranya tersebut dan
bertemulah dia dengan Carles Rexach, Direktur klub sepak bola Barcelona
(1996).
Bergabung dengan klub ternama di Spanyol, Messi menunjukkan talenta yang
gemilang. Kemampuannya yang mumpuni membuat tunangan Antonella Roccuzo
ini tidak membutuhkan waktu yang lama untuk dapat masuk ke dalam tim
senior FC Barcelona. Di usia 17 tahun dan di musim pertamanya, Messi
mencetak gol pertama pada 1 Mei 2005, sekaligus tercatat sebagai pemain
termuda Barcelona yang berhasil menyumbang gol untuk klubnya.
Karir Messi di Barcelona semakin gemilang. Hal itu terbukti dari
perpanjangan kontrak yang dilakukan oleh klub bola merah-ungu tersebut
kepadanya hingga Juni 2014. Musim 2005-2006 menjadi saksi kehebatan
Messi. Ia menyumbangkan 6 gol dari total 17 liga. Sayangnya aksi Messi
terhenti karena cedera otot di paha kanan saat melawan Chelsea di Liga
Champions, Maret 2006. Dia pun tak lagi main sampai musim kompetisi
berakhir.
Setahun setelah cedera, penerus Ronaldinho ini comeback gemilang di laga
derby melawan musuh bebuyutan Barcelona, Real Madrid. Lulusan sekolah
La Masia itu sukses mencetak hattrick di laga El Clasico meski akhirnya
pertandingan imbang 3-3. Hattrick Messi diakui mampu memotivasi para
pemain kala itu.
Musim 2011-2012 bisa dibilang sebagai masa keemasan Messi. Ia telah
mencetak 232 gol sepanjang karirnya, mengalahkan pemegang rekor
sebelumnya Cesar Rodriguez. Ia juga tercatat sebagai pemain pertama
dalam sejarah yang dianugerahi 4 kali gelar Pemain Terbaik Dunia di FIFA
Ballon d'Or (2009-2012). Kemenangan berturut-turut juga berhasil
dicapai Messi saat ia tiga kali menang penghargaan Sepatu Emas yang
biasa diberikan untuk pemain terbaik di kancah Eropa.
Messi juga mengoleksi penghargaan dari UEFA diantaranya 4 kali Top
Skorer di Liga Champions (2009-2012), Pemain Terbaik UEFA 2011 (Best
Player in Europe Award) dan Man of the Match di final Liga Champions
2011. Sedangkan kontribusinya untuk Barca yakni mengantarkan klub menang
6 trofi La Liga Spanyol, 2 Copa del Rey, 5 gelar juara Super Copa serta
4 piala Liga Champions.
Selain prestasi bersama FC Barcelona, Messi menunjukkan pencapaian yang
memuaskan ketika membela Timnas Argentina. Kemenangan Argentina bersama
Messi diantaranya Juara Piala Dunia U-20 2005 dan Juara Olimpiade
Beijing 2008. Ayah dari Thiago Messi itu debut bersama Tim Tango Senior
17 Agustus 2005 dan menjadi pemain Argentina termuda (18 tahun 357 hari)
yang berlaga di Piala Dunia 2006.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar