Rabu, 30 Januari 2013


Sejarah Lampu

Sahabat Orbit, ternyata kata lampu berasal dari Yunani yaitu lampas, yang berarti obor! Benda bercahaya ini pertama kali ditemukan sekitar 70.000 SM, sebuah batu yang bentuknya berongga dipenuhi dengan lumut atau bahan serupa yang direndam dengan lemak hewan dan dinyalakan.
Manusia mulai meniru bentuk alam dengan tembikar buatan seperti alabaster, dan lampu logam. Kemudian benda tersebut ditambahkan sumbu untuk mengendalikan laju pembakaran.
Sekitar abad ke-7 SM, bangsa Yunani mulai membuat terra cotta lampu untuk menggantikan obor genggam. Terra cotta adalah benda yang terbuat dari tanah liat melalui proses pembakaran, sehingga dapat digenggam dan terhindar dari sambaran api.
Pada abad ke-18, terjadi perbaikan besar dalam desain lampu. Sumber bahan bakar tertutup rapat dalam wadah logam, agar dapat mengontrol banyaknya pembakaran bahan bakar serta cahayanya. Beberapa saat kemudian, minyak lampu tersebut ditambahkan sebuah cerobong kaca kecil untuk melindungi api dan mengontrol aliran udara ke api.
Dahulu bahan bakar penerangan ini terdiri dari minyak zaitun, lilin lebah, minyak ikan, dan bahan sejenisnya. Ini adalah bahan bakar umum yang digunakan sampai akhir abad 18.
Pada 1859, pengeboran minyak bumi dimulai. Minyak tanah yang merupakan turunan minyak bumi semakin populer untuk mendukung pembakaran minyak lampu. Batubara dan lampu gas alam juga meluas. Gas batubara pertama kali digunakan sebagai bahan bakar penerangan pada awal 1784.
Pada 1792, penggunaan gas lampu mulai diperjualbelikan ketika William Murdoch menggunakan gas batubara untuk penerangan rumahnya. Freidrich Winzer adalah orang pertama yang mematenkan pencahayaan gas batubara pada 1804 dan thermolampe yang menggunakan gas sulingan dari kayu pada 1799.
Pada awal abad ke-19, sebagian besar kota di Amerika Serikat dan Eropa memiliki jalan-jalan dengan pencahayaan lampu gas. Kemudian, masih pada abad ke-19, terjadi pengembangan pada penerangan menggunakan listrik. Lama kelamaan pencahayaan di jalan-jalan berganti dengan natrium tekanan rendah dan lampu merkuri bertekanan tinggi pada 1930-an.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar